Bayi yang baru berumur dua bulan ini ditemukan terkubur di reruntuhan empat hari setelah gempa di Haiti pada Januari lalu. Dia ditemukan dalam keadaan tengkoraknya retak, rusuknya patah dan denyut nadinya sangat rendah dan saat itu ia berada di pelukan seorang wanita yang telah meninggal.
Bayi perempuan yang dianggap yatim piatu ini akhirnya di bawa ke Miami, Florida untuk perawatan. Namun satu hal yang tidak pernah diduga terjadi, di Port-au-Prince, Haiti ada sepasang suami istri sedang mencari bayi wanita mereka.
Pasangan ini adalah Junior Alexis (24) dan Nadine Devilme (23), ketika gempa terjadi bayi mereka yang bernama Jenny, sedang bersama pengasuhnya. Mereka mencarinya ke berbagai rumah sakit dan menanyakannya pada orang-orang, dan mendengar bahwa putri mereka sudah dibawa ke Jackson Memorial Hospital di Miami.
Akhirnya melalui Palang Merah Interanasional, Devilme dan Alexis meminta tes DNA untuk membuktikan bahwa mereka adalah orangtua Jenny. Setelah proses yang panjang, Jenny, bayi kecil ini bukan hanya selamat dari gempa mematikan itu, namun juga bersatu kembali dengan orangtuanya.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, pertama-tama kepada para dokter, para pengacara, dan semua orang yang membantu sehingga semua ini bisa terwujud, karena semua ini adalah mukjizat,” demikian ungkap Alexis.
Kini Jenny telah berusia lima bulan dan kembali ke pangkuan papa dan mamanya. Bagaimana hal ini tidak dikatakan “mukjizat” jika seorang anak yang dianggap mati kembali dalam keadaan hidup dan sehat di pelukan orangtuanya. Selamat untuk keluarga Jenny, kiranya Tuhan dimuliakan melalui apa yang terjadi dalam hidup mereka.
Sumber : CNN